Oleh:
Ni Wayan Primayanti
Tidak malu kah kamu,
Kau duduk dengan nyaman
dalam kursi empuk itu berkat siapa?
Inikah balas budimu,
Atau memang ini wajah
aslimu?
Dari semua topeng-topeng
manis yang kamu tunjukan sebelum pemilu.
Hah.
Jangan senang dulu.
Aku juga rakyatmu, satu
suaraku membantumu dulu.
Jika aku mau, aku bisa
panggil teman-temanku, menurunkanmu dari kursi itu.
Tapi tenanglah, aku belum
semarah itu.
Jadi, bisakah kamu bantu
rakyat-rakyat bisu?
Kembalikan haknya untuk
hidup lebih maju.
Jika tidak,
Sekarang aku panggil
teman-temanku.
Aku akan bakar kursimu
bahkan kantormu.
Jangan lupa, ini pernah
terjadi 16 tahun lalu.
Tapi sebelum aku semarah
itu,
Lakukanlah dulu apa yang
aku mau.
No comments:
Post a Comment