Monday, February 15, 2016

Deadpool, Superhero Kalang-Kabut



Gue tau Deadpool, berawal dari suruhan produser buat nyari film terbaru untuk closing segmen Metro Plus Siang. Dan trailer nya keliatannya seru banget. Superhero tapi lucu. Ditambah pas itu, kedua host yang penggemar film-film Marvel juga bilang kalo Deadpool bagus filmnya. Makanya gue makin pengen nonton. Hari sabtu kemaren, tepat sehari sebelum valentine gue dan temen gue nonton di salah satu bahkan satu-satunya bioskop murah di Jakarta. Karena nonton di weekend itu harganya ‘agak’ ngga masuk akal. Fiuh.

Lanjut.Kali ini gue mau ceritain tentang Deadpool.

Deadpool bercerita tentang seorang mantan tentara bayaran yang juga pasukan khusus militer, bernama Wade Wilson (Ryan Reynolds). Wade memiliki seorang kekasih, Vanessa Varlyse (Morena Baccarin) yang sangat mencintainya. Bahkan ketika Wade divonis menderita penyakit kanker mematikan, Vanessa tidak ingin pergi dari hidup Wade.


Wade yang justru takut Vannesa kecewa, ia ingin hidup lebih lama. Sebelumnya, seseorang mengunjungi Wade di Café tempat ia sering nongkrong. Ia membujuk Wade untuk menjadi seorang Superhero dan tentunya terhindar dari kanker yang akan merenggut nyawanya. Wade menolak.

Namun karena sudah putus asa, Wade pun meng-iya-kan tawaran itu. Ia meninggalkan Vanessa secara diam-diam, berharap nasib baik akan datang. Ia pergi ke sebuah tempat yang dijanjikan. Tepatnya sebuah laboratorium tersembunyi. Wade ditangani oleh seorang dokter yang dipanggil dengan nama Ajax, padahal nama aslinya adalah Francis (Ed Skrein). Ajax melakukan eksperimen pada tubuh Wade bersama sang asisten, Angel (Gina Carano).

Eksperimen tersebut ternyata gagal. Meski berhasil memusnahkan penyakit kanker yang diderita Wade, tapi percobaan genetik tersebut memberi dampak lain pada tubuh Wade. Tubuh Wade menjadi begitu kuat, ia bahkan mampu sembuh dengan cepat dari luka apapun. Namun, Wade menjadi buruk rupa. Wajah dan kulitnya mengalami kerusakan.

Merasa kesal, ia ingin menuntut balas kepada Ajax yang telah membuatnya seperti itu. Wade kemudian menciptakan alter ego bernama Deadpool.

Nama Deadpool sendiridiambil dari taruhan bodoh, antara ia dan temannya di Café. Deadpool dikenal sebagai karakter yang berada di zona abu-abu. Ia adalah anti-hero, seorang pembunuh yang selalu mencari kemana orang yang telah membuatnya kehilangan wajah tampannya. Namun ia masih memiliki kebaikan layaknya seorang superhero yang membantu tugasnya orang susah.

Film ini secara umum bercerita tentang pencarian Wade untuk menuntut balas. Dengan alur yang maju-mundur. Menarik, karena setiap adegan yang ditampilkan selalu bercerita apa kisah sebelumnya.

Deadpool dimunculkan dengan karakter yang nyentrik, tak kenal takut, nyeleneh dan yang pasti konyol. Walaupun begitu, ia juga seorang yang penyayang. Sangat berbeda dengan film superhero yang lain. Yang jauh dari kesan konyol. Film ini menurut gue sebuah inovasi baru, dimana superhero juga manusia. Yang menganggap bahwa idup adalah sebuah lelucon yang harus ditertawakan. Elaaah.

Film Action-Comedy ini disutradarai oleh Tim Miller dan ditulis oleh Resse dan Paul Wernick yang berdasarkan pada karakter fiksi komik Marvel.Deadpool sendiri dirilis oleh Marvel Enterprises, TSG Entertainment dan Twentieth Century Fox Film Corporation. Pemutaran perdana Deadpool di negeri Paman Sam tanggal 12 Februari 2016 kemaren.

Gue yang ngga begitu suka komik, sedikit ngrasa aneh dengan cerita Deadpool. Ditambah jokes nya khas Amerika banget. Bukan ngga nangkep, cuma kurang suka aja. Lagian di studio bisokop yang penontonnya penuh ampe depan-depan, yang ketawa cuma beberapa orang aja. Atau ekspektasi gue terlalu tinggi, pas liat trailer atau dengen respon orang-orang ya. Tapi gue juga bukan pecinta film superhero, yang terlalu khayalan kayak gini. Sorry to say ya, ini cuma masalah selera. Gue lebih suka film animasi dari Disney kali ya, yang khayalan tingkat tinggi juga tapi ngga ada kekerasan sampe menghancurkan kota atau penduduk bumi. Nah kalo superhero identiknya kan gitu. Ada yang menyerang penduduk kota, dan mereka datang lalu menjadi pahlawan.

Oya, gue suka opening Deadpool. Slow motion beberapa adegan, sambil mengenalkan pemain dan pembuat film dengan beberapa istilah. Tapi yang paling sering keluar adalah kata, ‘bodoh’. Kalo ending-nya, terlalu klise. Pesannya, ‘cinta itu buta dan tanpa syarat’. Dengan tambahan adengan kissing. Udah gitu aja.

Jadi gue kemaren nonton A Copy of My Mind kan sebelum Deadpool, nah masalah keramaian dan jumlah penonton beda banget. Penonton film Joko Anwar itu cuma sepersepuluh ada kali, dari penonton Deadpool. Film Indonesia nasibnya belom ada peningkatan. Sedih.

Sudahlah.

Tapi Deadpool cukup menghibur lah. Di tengah kegalauan malam minggu yang masih ngga tau valentine mau ngerayaan bareng siapa. Udahlah. Apasih, valentine. Toh cinta bisa dirasakan setiap hari bukan cuma di hari valentine. Yaaa, valentine itu sebuah pengingat sih menurut gue. Ngingetin kalo masih ada yang sayang dan perlu kita jaga perasaannya.

Terus gue gimana?? Aaaaaaaa. *meewek*


2 comments:

  1. mungkin yang kurang ketawa terkendala pada subtitle yang menyimpang dari makna "joke" dan jokes kebanyakan dari tetangganya (serial marvel), dan juga film lamanya si ryan, jadi perlu memamahi itu biar ketawa. agak kecewa nonton dibioskop beberapa adegan hilang dan disensor. overall menghibur mbak. jika tidak salah dua hari lagi civil war, direview ya mbak :):):).
    ditunggu lo, udah lama juga mbaknya gak apdet tulisan.
    dari S88.

    ReplyDelete
    Replies
    1. dibanding review civil war, gue malah tertarik review aadc. hehe. waaah, jadi tersemangati menulis nih :))

      Delete