Plastik seakan sudah tidak bisa lagi
dilepaskan dari kehidupan manusia di bumi. Setiap harinya, pengkonsumsi plastik
terus meningkat. Penggunaannya pun beragam, mulai dari pengemas makanan, tempat
menampung barang belanjaan bahkan digunakan juga untuk menampung tumpukan
sampah di rumah-rumah. Plastik sendiri memerlukan waktu lebih dari 100 tahun
hingga dapat diuraikan. Nah, kebayang kan apabila di Bumi kita ini penduduknya
terus menerus menggunakan plastik.
Menurut Widyatmoko dan Sintorini (2002), Jakarta yang
luasnya 655 km2 dan jumlah penduduk diperkirakan lebih dari
10.000.000 juta jiwa dapat dipakai sebagai contoh permasalahan sampah di
Indonesia. Hanya sekitar 70% sampah yang ada di Jakarta dapat diangkut ke
tempat pembuangan akhir, sisanya tercecer di dalam kota, di jalan atau dibuang
oleh pemiliknya kesembarang tempat,
misalnya ke sungai. Sepersepuluh dari sampah yang dibuang adalah plastik. Hampir
semua sampah dikubur di bawah lapisan-lapisan tanah. Sebagaian besar
plastik tidak dapat membusuk atau hancur
secara alami. Ini berarti sampah plastik akan tetap berada di planet kita untuk
waktu yang lama. Sejak masa awal dikembangkannya plastik hingga saat ini,
manusia tidak dapat lepas dari kebutuhannya akan plastik untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya (Watts, 2003).
Pembuatan
plastik dari minyak bumi, selain menguras sumber daya alam juga bedampak pada
pencemaran lingkungan. Pemilihan penggunaan plastik sendiri karena pertimbangan
ekonomis dan efesien. Jika dipikir secara bijak, manfaat plastik yang hanya
sementara untuk manusia ternyata berdampak fatal bagi kelestarian lingkungan.
Si Goody Bag
Goody Bag atau tas jinjing adalah sebuah tas
berbahan dasar kain atau kartoon dengan bentuk persegi panjang. Goody Bag
banyak tersedia di supermarket atau minimarket bahkan tak jarang toko-toko
menggunakan Goody Bag sebagai
pengemas barang belanjaan. Hingga saat ini Goody
Bag di desain dengan model yang beragam, jadi ngga perlu merasa kuno
apabila berbelanja dengan membawa Goody
Bag.
Mengapa Goody Bag?
Plastik yang
biasanya diberikan secara cuma-cuma di warung-warung ternyata mengalami proses
produksi yang sangat panjang sekaligus dapat merusak Bumi. Dan kini plastik
menjadi musuh terbesar lingkungan, karena sulit terurai dan dapat mengganggu
ekosistem dalam tanah. Fungsi Goody Bag
tak hanya sebagai sebuah trend karena
model dan desainnya bisa dirancang sendiri, melainkan gaya hidup ramah
lingkungan dan aksi penyelamatan terhadap Bumi. Goody Bag tidak hanya digunakan sekali pakai, namun berkali-kali.
Karena bahannya yang fleksibel, terutama dari kain yang bisa dicuci sehabis
pakai. Bahkan kini Goody Bag telah
tersedia dari bahan daur ulang sampah dengan harga yang terjangkau.
Aksi
penyelamatan terhadap Bumi sebenarnya dapat dilakukan dalam bentuk apa dan
dimana saja. Ini adalah sebagian kecil contoh aksi penyelamatan yang dampaknya
luar biasa terhadap Bumi Tercinta. So,
Let’s Save Our Earth!
Sumber:
Watts, Franklin . 2003. Plastik. London : Pakar Raya
Widyatmoko dan
Sintorini. 2002. Menghindari, Mengolah,
dan Menyingkirkan Sampah. Jakarta: PT Dinastindo Adiperkasa Internasional