Monday, August 25, 2014

Membaca Gambar Bergerak

Sabtu, 4 Mei 2013 pukul 16.05

Terlahir sebagai gadis dengan paras cantik, Madonna Louise Ciccone atau yang akrab disapa Madonna adalah seorang penyanyi sekaligus  aktris yang merupakan salah satu figur paling besar dalam sejarah musik populer dunia. Madonna mendapat julukan “Ratu Pop” dan masuk dalam Guiness World Records sebagai penyanyi wanita tersukses sepanjang massa. Madonna memulai debutnya sebagai penyanyi solo dengan merilis single yang menjadi hits di tahun 80an, “Everybody”.  Kesuksesan single beraliran musik dance itu membuat Madonna terinspirasi untuk merilis debut album pada tahun 1983, "Madonna". 


 Sebenernya saya kurang paham mengenai siapa Madonna dan jarang sekali mengikuti tiap albumnya, tapi dari video klip milik Madonna yang diperlihatkan oleh Dosen Penulisan Naskah seminggu yang lalu, saya melihat sebuah ideologi yang ingin Madonna tampilkan. Dalam balutan kain minim yang menutupi tubuhnya, Madonna terlihat “mendominasi” kaum pria. Walau Madonna tidak memiliki suara yang sebanding dengan penyanyi papan atas dunia seperti Adele dan Beyonce, Madonna tetap bisa tampil kharismatik dengan menonjolkan kemampuan tari serta keseksiannya. Saya sendiri kurang setuju atas tindakannya di tiap video klip yang terlalu menggumbar keindahan tumbuh. Bernilai jual, memang.


Madonna berhasil mempelopori video klip sebagai bentuk rekaman promosi yang tak sekedar memperlihatkan artis yang berputar-putar diatas panggung, tetapi memiliki skenario dan storyboard dengan adegan simenatik yang mengagumkan. Berlatar belakang kehidupan yang berliku, Madonna pernah menjadi pelayan restoran cepat saji hingga menjadi model foto telanjang ia kerap menerapkan ini dalam semua video klipnya. Yaitu sebuah kebebasan dan pengakuan. Tak jarang, beberapa videonya dicekal dan tidak layak di unggah di youtube ataupun disiarkan dalam media.
(Contohnya, video klip dari lagu Girl Gone Wild)
(Disadur dari berbagai sumber)

Madonna dengan sederet sensasi dalam video klip-nya memang tak akan habis untuk dibahas. Mari lanjut ke tugas berikutnya. Siapa yang ngga kenal Petra Sihombing? Cowok ganteng asal Jakarta ini terkenal dengan lagu pertamanya Cinta Takkan Kemana-Mana. Sebenernya saya sendiri tidak terlalu suka konsep video klip yang rumit dan me-reka beberapa adegan panjang. Beda jauh dengan beberapa video klip Madonna tadi.
Petra sendiri, beberapa video klipnya di album pertama dan kedua yang lagunya manyoritas adalah kisah percintaan ditampilkan ringan dan apa adanya. Mengingat Petra baru berusia 21 tahun. Di album keduanya yang berjudul Pilih Saja Aku, dengan hits lagu berjudul sama menceritakan seorang wanita yang ternyata tidak nyaman dengan hubungannya. Lalu seorang laki-laki datang untuk menawarkan sebuah pelarian. Setidaknya itu yang saya tangkap dari video yang ditampilkan pada link yotube.


Namun jika saya menjadi seorang sutradara dan konseptor video klipnya, dengan tidak merubah sosok petra yang beranjak dewasa saya akan membuat video ini lebih simple. Terinspirasi dari dua orang saudara kembar  Jenice dan Sonia atau yang akrab disapa Jayesslee dalam lagu Payphone milik Maroon 5 yang mereka nyanyikan lalu video diunggah ke youtube. Jadi secara garis besar konsep, diceritakan Petra yang sedang bermain gitar duduk di pintu mobil PW Combi. Suasana diambil menjelang sore diatas bukit yang pemandangan bawahnya adalah pantai. Diawal, kamera melakukan long shoot dengan memperlihatkan pemandangan. Lalu close up pada bagian tertentu, misal petikan tangannya di gitar dan ekspresi wajah. Petra memakai celana pendek lengkap dengan kaos.


Hingga diakhir, seorang wanita datang tergopoh-gopoh menaiki bukit hingga sampai ke puncak, lalu ia memandang lirih ke arah Petra. Diakhir, mereka lalu berpelukan dalam suasana langit senja. Simple bukan? 

No comments:

Post a Comment